Sepanjang perjalanan, Livia begitu tampak ceria. Wanita itu seakan baru pertama kali diajak jalan-jalan. Segala gedung ditunjuknya, bak anak kecil saja.
Pemandangan itu berbanding terbalik dengan Rian. Sedari tadi wajah laki-laki itu terus ditekuk. Apalagi saat melihat kelakuan Livia, semakin sakit saja kepala laki-laki itu.
"Rian kenapa kamu diam saja? Aku itu dari tadi ngomong sama kamu, tapi kamu malah acuh terus kayak gitu," kesal Livia karena Rian terus cemberut saja sedari tadi.
"Apa sih, Liv! Kan aku sudah bilang kalau aku itu lagi enggak mood buat pergi hari ini. Kamu enggak mau dengirin aku, tapi masih marah-marah saja," ketus Rian benar-benar kesal dengan kelakuan Livia.
"Ya, tapi bukan berarti kamu harus acuhin aku juga, Rian. Harusnya kamu itu perhatian kalau jalan sama istri bukan malah acuh begini," sahut Livia tak terima dengan alasan Rian.