Tangan besar Tuan Eldaz langsung mendarat sempurna di pipi Daffa. Raut wajah yang tadinya tenang saat menghadapi Tuan Suryo, kini berubah merah padam seperti siap menerkam Daffa.
"Jadi ini kelakuanmu, Daffa? Sampai kapan kamu akan terus menyembunyikan kesalahan Rian dan mengorbankan dirimu, hah? Apa kamu itu sudah merasa menjadi seorang malaikat yang tidak pernah melakukan kesalahan hingga mau menanggung kesalahan orang lain? Sampai kapan kamu akan selalu berada di belakang Rian? Kalau kamu terus seperti ini, kapan anak itu akan belajar dari kesalahannya?" bentak Tuan Eldaz dengan napas naik turun karena emosi.
Daffa hanya menunduk tidak mengeluarkan suara sepatah kata pun. Dia hanya diam, menerima amukan dari ayahnya.