Anjani terus memijat pelipisnya yang sedari tadi terus berdenyut sakit melihat Rian yang marah-marah karena kembali kalah dari David. Suaminya itu terus membanting semua yang ada di depannya. Bahkan tong sampah pun sudah terpisah dengan isinya, membuat tempat itu benar-benar berantakan karena ulah Rian.
"Rian, please stop! Kamu marah-marah gini pun enggak akan ngaruh apa-apa, Rian! David tetap menjadi pemenangnya! Kita kalah satu langkah lagi dari orang itu!" ucap Anjani berusaha menghentikan aksi gila suaminya.
"Bagaimana bisa aku berhenti, Anjani! Si David itu benar-benar menyebalkan! Aku ingin sekali membunuhnya sekarang juga! Argghh!" teriak Rian penuh rasa frustasi.
"Rian, kalau pun kamu mencelakai si David sekarang, justru kamu yang akan dapat masalah. Kamu harus bermain cantik dong, jangan emosi terus kayak gini! Dia memang bukan lawan yang mudah untuk kita taklukan, tapi pasti ada celah kok! Kamu harus sabar, Rian!" sahut Anjani tak ingin terus menjadi pusat perhatian.