Mendengar perkataan istrinya, Rian langsung menggeleng cepat.
"Enggak mungkin! Hanya ini jalan yang selalu dilewati David jika ingin pergi ke kantor. Kalau soal dia yang tidak berangkat kerja karena takut pada kita, itu semakin tidak mungkin lagi. David itu bukan orang yang suka lari dari masalah. Dia orang yang pongah yang tidak akan menerima kekalahan pada orang lain," ucap Rian karena begitulah apa yang dia tahu tentang David.
"Huft, lalu bagaimana? Kemana kita akan mencari si David? Apa tidak sebaiknya kita datang ke rumahnya saja dan pura-pura bertamu?" tanya Anjani benar-benar bingung saat ini.
"Emm, memang itu yang sebaiknya kita lakukan. Ayo kita pergi ke rumah si David sekarang juga," sahut Rian hendak kembali menyalakan mobilnya.
Namun, belum sempat Rian melakukan niatnya, suara deringan ponsel membuat atensi Rian teralihkan.
"Siapa?" tanya Anjani penasaran.
"David!" jawab Rian sembari menunjukan nama siapa yang tertera di layar ponselnya.