Almira yang sudah selesai mandi, memilih untuk duduk dengan perasaan yang campur aduk. Sungguh, dia sama sekali tidak memiliki keinginan sedikitpun untuk datang ke acara pertunangan suaminya bersama Anjani.
Suara notifikasi di ponselnya membuat Almira mengalihkan perhatian pada ponselnya. Ternyata, itu adalah pesan lokasi yang dikirim oleh suaminya seperti yang tadi di janjikan Daffa. Wanita itu hanya bisa tersenyum kecut tanpa berniat untuk memberikan balasan apa pun.
"Maaf Daffa, mungkin aku mengingkari janjiku untuk datang ke sana. Sungguh aku tidak sanggup kalau harus melihatmu bersanding dengan wanita lain. Aku tidak bisa, Daf," lirih Almira penuh kesedihan.
Dengan helaan napas berat Almira melangkahkan kakinya keluar dari kamar. Membiarkan perut keroncongan dalam keadaan tengah patah hati sekalipun ternyata tidaklah baik.