Livia yang menyadari suaminya kembali tidak pulang, langsung mendengus kesal. Wanita itu turun dari ranjang dengan perasaan yang begitu hampa.
"Harus gaimana lagi aku menghadapi kamu, Rian?" gumam Livia dengan helaan napas berat.
Ah, perubahan Rian memang benar-benar sudah sangat keterlaluan. Entah bagaimana lelaki itu bisa menjadi pribadi yang Livia benar-benar tidak kenali.
Bukan hanya acuh tapi Rian benar-benar tidak peduli padanya. Bahkan pada anak yang kini berada dalam kandungannya pun, Rian seolah tidak menganggapnya ada.
Ceklek.
Suara pintu yang terbuka membuat Livia langsung mengalihkan pandangan. Itu adalah suaminya yang baru pulang setelah semalam menghilang. Entah dari mana dan dengan siapa kali ini Rian akan berkilah menghabiskan malamnya.
"Kamu dari mana? Kenapa enggak pulang lagi tadi malam?" tanya Livia penuh kekesalan.
Rian langsung mendengus kesal mendengar pertanyaan Livia.