Mereka tidak bisa gegabah dalam melangkah, dua goblin itu pasti telah memiliki alat untuk memberitahu kelompoknya di dalam bangunan.
Arzlan dan Alisha mencoba untuk mengamatinya, dalam beberapa menit kemudian rasa bosan mulai menggerogoti tubuh.
"Tuan Arzlan, apakah kita hanya akan menunggu di sini?" bisik Alisha.
Gadis ini sudah terlalu lama bersabar, kakinya mulai sedikit keram dengan pinggul yang menjadi pegal.
"Baiklah, sekarang kau bunuh dua goblin itu!"
Alisha segera menarik anak panah, matanya telah menatap tajam ke arah dua goblin tersebut. Akurasi miliknya sejajar dengan sorotan mata yang begitu tajam.
Arzlan tiba-tiba membentangkan tangannya ke depan wajah Alisha, hal itu tentu membuat Alisha menjadi heran.
"Tuan, kenapa Anda menghalangi saya?"