Menunggu adalah hal yang membosankan, Arzlan tidak mungkin hanya berharap pada senjata yang dibuat oleh Otoyura. Dia ingin tubuhnya bertambah kuat serta menaikkan level.
Alisha masih tidak bisa mendapatkan kehangatan dari Arzlan, masih teringat pertarungan sebelumnya yang seolah telah menyusahkan pria itu.
"Tuan Arzlan!"
Arzlan mendadak berhenti, suara Alisha terdengar begitu sedih. Secara perlahan Arzlan melihat gadis itu.
"Ada apa?" tanya dingin Arzlan.
"Apakah aku ini benar-benar tidak berguna?"
"Kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Habisnya…." Alisha menundukkan pandangan matanya, terasa begitu berat dia untuk mengakui apa yang terjadi. Tapi, perasaan itu terus mendorongnya untuk terus merasa bersalah.