Chereads / The Envoy of Darkness For The New Beginning / Chapter 14 - Pergerakan Dan Jalan Yang Sudah Ditempu

Chapter 14 - Pergerakan Dan Jalan Yang Sudah Ditempu

Besok harinya, Arzlan kembali melangkah. Dirinya menyampingkan tujuannya, dia lebih memilih untuk meningkatkan level terlebih dahulu lalu setelah level miliknya sudah cukup tinggi, dia akan mulai melakukan pergerakan.

"Uh!"

Arzlan terkejut setelah dirinya menemukan sebuah desa dalam keadaan mengenaskan. Desa itu seperti baru saja diterjang oleh badai, rumah hancur dan bekas asap membuat sekitar area menjadi hitam.

"Apa yang terjadi di sini?" Arzlan mencoba untuk memeriksa keadaan.

Baru masuk beberapa langkah, dirinya sudah disuguhkan oleh pemandangan yang sangat mengerikan. Mayat bergeletakan di tanah, tidak hanya satu namun jumlahnya begitu banyak.

Arzlan mencoba untuk memeriksa satu dari mayat yang tertelungkup dia putarkan tubuhnya. Mayat itu melotot hingga bola matanya seperti ingin melompat keluar.

"Elf! Apa yang terjadi di sini?" Arzlan hanya mendapatkan jawaban dari bekas luka sayatan besar yang terdapat di mayat tersebut. "Pasti ini ulah para manusia dari kerajaan itu!" Menjadi geram dirinya ketika membayangkan apa yang baru saja dialami oleh desa tersebut.

Arzlan terus menelusuri desa, tidak ada satupun orang yang dia temukan masih bernapas. Arzlan lalu berinisiatif untuk memberikan mereka peristirahatan terakhir. Satu persatu mayat dikuburkan, dan Arzlan berdoa supaya jiwa mereka tenang di alam sana.

"Akan aku balaskan dendam kalian! Tidak perlu kalian khawatir karena aku di sini datang untuk membinasakan para makhluk yang sudah berbuat arogan terhadap makhluk lain!"

Di sisi lain selagi Arzlan meratapi kematian para Elf, suasana kerajaan begitu meriah.

Keempat pahlawan yang baru saja kembali ke ibukota menjadi tontonan para rakyat. Mereka seperti sedang melihat cahaya terang yang melintasi kota.

Setiap mata berbinar-binar menatap mereka. Dan keempat pahlawan itu melambaikan tangan sembari tersenyum manis terutama ke arah para gadis muda yang juga tersenyum ke arah mereka.

"Heahaha… ini namanya hidup! Menjadi populer di depan gadis muda." Amiru kembali membanggakan diri.

Adred merasa kalau Amiru harus diberi pelajaran, namun bukan berarti dirinya ingin melakukan itu. "Kau ini! Mungkin saja mereka itu tidak sedang melihat ke arah dirimu!" gumam Adred sembari merendahkan Amiru.

"Apa yang kau maksud? Apakah kau merasa iri dengan ketampanan milikku?" Amiru memang memiliki wajah yang cukup menawan, namun sifat naif yang melekat di dalam tubuhnya menjadikan pria itu sangat bajingan.

Sedangkan Adred sendiri memang tidak memiliki wajah tampan seperti Amiru. Akan tetapi, pria ini punya postur tubuh yang cukup berisi sehingga dia bisa dikatakan sebagai pahlawan dengan tubuh terbaik.

Haru dan Zuru tidak banyak berkomentar mereka lebih memilih untuk tetap pada tujuan yang telah mereka dapatkan.

"Kenapa mereka ini selalu saja sombong seolah semuanya tampak begitu mudah!" ucap Zuru.

***

Di depan istana mereka berbaris dengan sangat rapi. Ketika Raja Aaron dan Menteri Vilion masuk, mereka mengangkat wajah dan menatap serius ke arah depan.

"Selamat datang kembali para pahlawan! Aku senang kalian bisa kembali dengan selamat!" Aaron menyambut keempat pahlawan kebanggaannya dengan wajah senang bahagia. "Aku akan memberikan kalian hadiah sebagai prestasi yang telah kalian dapatkan!"

Keempat pahlawan menjadi tersenyum mendengar ucapan Aaron. Hati mereka bertanya-tanya hadiah seperti apa yang akan diberikan oleh Raja Aaron.

Aaron menatap Vilion. Segera Vilion mengangguk, dia kemudian melirik ke arah pintu sebelah kanan.

Empat orang berjubah lalu keluar dengan membawa sebuah kain yang memiliki bentuk-bentuk berbeda.

Dari bentuknya saja mereka sudah paham benda apa yang disembunyikan dari balik kain tersebut.

"Sebagai penghargaan kalian akan aku berikan senjata khusus yang terbuat dari kristal yang memiliki energi sihir level 6. Daya kekuatannya akan bisa terus meningkat jika kalian mencari Exp dengan sangat banyak."

Satu persatu pria berjubah memberikan kain tersebut kepada keempat pahlawan. Setelah kain itu dibuka, mereka sangat takjub oleh bentuk senjata yang begitu indah.

Amiru memiliki kapak yang seluruhnya adalah warna abu-abu dengan di ujung tongkat kapak tersebut terdapat orb berwarna merah.

Sedangkan Adred mendapatkan satu tombak dan perisai berwarna biru. Ada kristal berwarna kuning cerah di tengah perisai dan di ujung tombak.

Zuru mendapatkan busur dengan warna putih yang di beberapa bagian sisinya terdapat warna kuning dengan orb berwarna hijau di tengah-tengah busur.

Haru juga mendapatkan staff berwarna biru tua begitu juga orb yang berwarna biru.

Mereka merasa semakin percaya diri setelah mendapatkan senjata tersebut.

"Aku harap kalian bisa menggunakan senjata-senjata ini demi kebaikan kerajaan!" ucap Aaron.

Seluruh empat pahlawan itu mengucapkan, "Terima kasih!"

Beberapa hari setelahnya, para pahlawan mulai melakukan pergerakan berbeda. Mereka telah dinyatakan bisa melakukan perjalanan sesuai keinginan mereka dengan tujuan untuk menumpas habis pasukan Raja Iblis.

Dan siapa yang berhasil mengalahkan Raja Iblis maka dia akan dianggap sebagai pahlawan terbaik di seluruh kerajaan.

Mereka berempat menjadi sangat termotivasi, persaingan mulai terjadi. Dan mereka melakukan pergerakan sesuai apa yang menurut mereka benar dan bisa membantu untuk mengalahkan Raja Iblis beserta pasukannya dengan sangat cepat.

Zuru memilih untuk mencari teman yang mungkin bisa dia ajak kerjasama demi mengalahkan Raja Iblis begitu juga Adred.

Sedangkan Amiru juga mencari rekan, akan tetapi dirinya lebih memilih para wanita cantik yang memiliki kemampuan bertarung untuk menjadi rekannya.

Untuk Haru sendiri memutuskan untuk bergabung dalam grub penyihir di ibu kota untuk memperdalam kemampuan sihirnya dan dia berpikir kalau keempat pahlawan semua pergi menuju area musuh, otomatis ibu kota akan menjadi target yang mudah untuk dihancurkan.

***

Kembali ke Arzlan, pria itu sudah mencapai level 23. Semakin sulit untuk dirinya mendapatkan Exp. Monster di hutan sudah terlalu lemah untuknya. Dia butuh monster yang lebih menantang, satu ide terlintas di kepalanya.

Dia ingin mencari informasi yang bisa membuatnya cepat menaiki level sehingga tujuannya bisa tercapai dengan waktu singkat.

Arzlan saat ini berada di sebuah kota. Kota yang cukup luas, dirinya menundukkan kepala dengan menutup wajahnya menggunakan jubah.

Matanya melirik ke kiri dan kanan. Semua makhluk yang terlihat adalah manusia. "Begitu rupanya! Pasti aku sudah terlalu jauh berjalan sehingga masuk ke wilayah kerajaan!" Arzlan masih belum tahu di mana posisinya sekarang, akan tetapi melihat peradaban yang sudah dipenuhi manusia, dia sudah mampu untuk berasumsi kalau kota tersebut masih merupakan bagian wilayah kerajaan.

Arzlan terus berjalan hingga dia masuk ke dalam bar. Di sana begitu banyak orang makan dengan tampang sangar dan memegang senjata. Membuktikan kalau mereka adalah seorang petualang.

"Di sini ternyata ada petualang!" Arzlan melihat statistic orang-orang tersebut, perlahan dia duduk di bangku yang kosong. "Benar-benar manusia semua yang ada di sini!"

"Kau mau pesan apa?" Seorang pria berwajah menyeramkan datang dan mengucapkan kata yang terdengar kasar.

"Aku ingin memesan makanan yang ada di sini!"

"Kira-kira kau mau makan apa?"

"Daging dan sayuran!"

"Baiklah! Jumlahnya 40 koin perunggu!"

Arzlan mengeluarkan koin itu sesuai dengan apa yang diminta pria tersebut.

__To Be Continued___