Bersandar di bawah pohon kayu besar menjulang tinggi. Kedua orang terbaring memejamkan mata di antara embusan angin menerpa sejuk. Dedaunan bergemeresik di sela-sela dahan panjang.
Zhi Yang tak menyadari kalau ia menyender pada bahu An Zan yang bersama-sama terlelap dalam kelelahan.
Petang menyambut keduanya hingga Zhi Yang terperanjak dari serpihan daun jatuh menyentuh kelopak matanya. Mata terbuka perlahan sembari melirik ke samping dirinya berada. Sekujur wajahnya membeliak tegang, dengan cekatan ia melompat lalu menegak.
Sontak, An Zan secara tidak sadar mengerjapkan matanya. Terbangun di hadapan sosok bayangan yang sudah menjauhi dirinya. An Zan segera meraih pedang dan beberapa peralatan busur panah mengejar sosok Zhi Yang yang sudah menjauh.
Zhi Yang yang mendahului langkahnya merasa malu dengan menunduk lesu. Melihat pengejaran An Zan akhirnya ia benar-benar mendiam.
"Hmm … maafkan aku," sebut An Zan menyamakan langkahnya bersama Zhi Yang.