Pertemuan Zhao Yang dengan seorang pria yang sudah dikenalnya ini menandakan berita baru. An Zan berdiri dengan jubah ketat petarung begitu tegak di depannya. Keduanya saling berhadapan dengan begitu dekat.
"Pria itu seperti di antara kita?" Zhao Yang mulai memikirkan hal yang sepele. Memperhatikan wajah An Zan penuh penasaran. Ruang dari halaman gubuk sangat menggelap, hanya terbias cahaya obor kecil yang menggantung di pilar jauh dari atap.
An Zan meranggul mantap dengan mulutnya merapat. Lalu dia membungkuk, mengacungkan kedua tangannya dan mundur. "Tuan, aku permisi," pamitnya.
Zhao Yang mengacung tangannya sebelah, tetapi An Zan telah berangkat. Matanya lurus menatap kepergian An Zan menjauhi gubuk kecil. Di tengah kegelapan malam antara kebun dan jalanan, An Zan bahkan tidak melambai untuk kembali.
Namun dia meninggalkan keheningan malam setelah memberi sebuah kabar berita. Kelak, dia pasti akan kembali. Tapi entah itu kapan?