Seorang anak yang sudah tidak peduli dengan mata-mata dari banyaknya pelayan yang menyimak. Gertakan untuk sang ayah lantang nan keras. Zhao Yang sudah tidak meragukan lagi isi hatinya.
Hari ini dia sudah melewati batas kesabaran karena sang ayah melewati perjanjiannya. Lalu, urat nadinya bergetar hingga menggeliat geram. Zhao Yang mengepalkan tangannya lalu menarik pedangnya yang masih dipegang erat di sebelah tangan kanan.
Pedang pusaka ini tidaklah main-main! Sang ayah hanyut dalam ketakutan ketika dia melihat silaunya pedang pusaka itu. Beliau pun tak mengetahui dari mana Zhao Yang mendapatkan pedang yang memberi pancaran sinar yang menyilaukan.
Kini mata pedangnya jatuh ke badan leher sang ayah, tetapi tidak sama sekali untuk menggores kulit. Seketika Zhao Yang merasa hal aneh yang keluar dari penglihatan. Tangannya seakan lemah tak berdaya, hingga menjatuhkan pedang pusaka ke bawah tanah bersalju.
"Eeerrgh!!" ringisnya mulai merasakan sakit di bagian kepala.