Xi Quan terjatuh di atas tanah bersalju karena dirinya sendiri. Terpaku dengan wajah yang penuh dengan kekhawatiran sekaligus kekalahan. Xia Zhang bahkan tidak memberi muka kepada menantu kesayangannya itu.
Karena kesal, dia meninggalkan menantu dengan penyesalan dalam semu. Diikuti oleh beberapa pengawal beserta satu orang pelayan wanita senior di rumah tersebut. Takut dan patuh akan perintah dari tuan besar.
Melihat betapa runtuhnya seorang wanita yang sedang pilu, Jing Mi pun tak tega hingga dia pun menghampiri Xi Quan yang memilukan. Tak peduli jika wanita itu memekik keras kepadanya. Dia tetap memegangi bahu Xi Quan untuk segera beranjak.
"Nona, ayo bangun!" bujuk Jing Mi sembari menopang kuat tubuh Xi Quan.
Baru saja wanita ini berdiri dengan bantuan Jing Mi, tangannya malah menepis kasar untuk tidak menyentuh dirinya lagi. Xi Quan bahkan tidak menyebut kata terima kasih kepada Jing Mi atas bantuannya untuk berdiri.
"Lepaskan aku!" ketusnya.