Zhao Yang mengendurkan tangannya dari dekapan sang ibunda. Matanya menyorot lemah ketika sosok ayahnya meninggalkan halaman rumah dengan raut kesal. Zhao Yang membungkukkan badan menghadap ibunya, lalu berkata pamit. "Ibu, aku minta maaf," singkatnya bergegas pergi.
"Zhao Yang," panggil ibunya tetap mengejar si putra tunggalnya.
Zhao Yang terus melangkah hingga tertuju pada bagian terdalam halaman. Danau mini yang dikelilingi oleh berbatuan serta bunga Teratai merah di atasnya. Dia berhenti sambil menopang tubuh lelahnya di bawah keteduhan pohon sakura.
"Hah!" desisnya.
"Zhao Yang, maafkan ibu kalau sudah membuatmu kecewa. Ibu hanya khawatir dengan keadaanmu, mungkin kau mau minum teh bersama ibu," pinta ibunya mencoba mengambil hati Zhao Yang.
Mendengar ucapan ibu yang meminta untuk minum bersama di terik matahari. Zhao Yang tertarik lalu memutar badan sambil menatap wajah ibunya. Namun, pandangannya berubah ketika sang istri menghampiri.