Saat malam tepatnya pukul sepuluh, Adriana baru saja selesai menyetrika pakaian. Dia duduk di tepi ranjang, memijat punggungnya yang nyeri kemudian bersandar pada tumpukan bantal dengan meluruskan kakinya.
"Ya Tuhan ... Berat sekali," gumam Adriana sambil meraba perut buncitnya. 'Aku tidak menyangka ada dua bayi dalam perutku. Ini terasa begitu berat, tapi aku tau dibalik rasa berat ini ada hal manis yang akan membuatku merasa bahagia tiada henti,' batinnya dengan tersenyum tipis, membayangkan bagaimana bayi kembarnya akan terlihat cantik atau tampan.
Ceklek ...
Perhatian Adriana teralihkan pada pintu yang baru terbuka. Dia melihat Zach datang menghampirinya sambil membawa segelas susu, yang pastinya susu khusus untuk wanita hamil. Suaminya yang mengenakan celana santai berwarna abu-abu dipadu dengan t-shirt putih tipis itupun duduk di sampingnya, kemudian memberikan susu itu padanya.
"Thank you," lirih Adriana segera minum.