Seakan membawa kenangan lama, Bumi tak melepaskan pandangannya dari Tasya, Dia tersenyum melihat betapa lahapnya Tasya menyantap masakan yang Mbok Ipah masakan untuknya.
Pipinya penuhnya bergerak menggemaskan, melahap semua makanan yang ada.
Bahkan tangannya reflek untuk menghapus makanan yang belepotan pada mulut Tasya, tapi ada hal aneh, seakan sudah menjadi kebiasaan untuk wanita cantik itu, Dia hanya membiarkan semua perlakuan Bumi begitu saja.
Walaupun semua mata sudah tertuju ke arah mereka tapi sepertinya keduanya tak pernah terusik dengan itu semua.
"Ngapain cerai kalau mau manja-manjaan" ucap Kane pelan.
"Hooh" sambut Kalani cuek.
Jujur, hanya Bumi yang terluka, hanya dirinya yang merasa hilang, karena mungkin antara Tasya dan kedua anak kembarnya sudah terbiasa hidup tanpa Bumi selama ini, jadi tak menjadi masalah besar untuknya.