Panas Surabaya membuatnya tak betah, Kala benci dengan udara kering ini, Dia mengantuk tapi tak sekalipun bisa tertidur.
Dia mencoba berjalan menjauh dari kamar tidur ini, Dia melepaskan pelukan Tasya, turun dari kasurnya dengan susah payah, bertumpu pada kursi yang memang Naya atur agar jika Kala mau ke kamar mandi Dia bisa sendirian.
Namun badannya melayang, dengan beratnya yang hanya 47kg di tinggi badan yang 165cm itu membuat Kala akan terasa sangat ringan jika digendong.
"Panas? Mau bobo di luar? Abang kipasin"
Yap, ini hari pertama Kane tak lagi menjaga jarak dengannya, ah maksudnya Kane mencoba mendekatinya.
"Gak usah"
"Bobo situ, Abang nyari kerdus dulu"
Entahlah, mereka berdua juga sama, namun Kane masih bisa mentolerir rasa panas ini, tapi tidak dengan Kalani.
"Gak ada kerdus sama buku ini aja, ayo bobo"
"Hmm, panas"
"Ini dikipasin"
"Hmm"