Ada jejak air mata di sana, Bumi bukan orang bodoh yang bisa dibohongi, senyum Tasya seakan tak mampu menghilangkan semua itu, menatapnya dengan sengit hingga Tasya menyadari sesuatu yang berubah saat Bumi mulai menuntut kejelasan atau alasannya menangis saat ini.
"Tadi dede bayinya nakal, Aku ampe muntah berulang kali"
"Trus?"
"Ya gitu, mual, capek"
"Sini"
Lelaki itu memeluk tubuh istrinya lembut, seketika ingatannya berputar ke masa lalu, di mana Dia malah mendorong Tasya sampai terbentur saat wanita itu mengeluh sakit kepadanya.
Dia ingin menebus semua hal bodoh itu saat ini, Dia tak akan membuat posisi Tasya menjadi serba sulit.
"Makan ya Sya, Aku udah beliin sebungkus, trus ada siomay juga, ada jus alpukat"
"Mana siomay sama Jus nya?"
Ya Bumi tertawa geli saat Tasya bertingkah layaknya anak kecil yang menyambut kantong kresek orang tuanya yang baru balik dari berbelanja.
"Mau ini, tapi di mangkok"
"Ya udah bentar ya"