Senja menatap Kane dengan intens, laki-laki itu sedang menghabiskan makanan cepat saji yang mereka pesan barusan, dengan tangan kanan yang diperban, Dia harus melawan sunah, ya makan dengan tangan kiri.
"Ini lama sembuhnya ya Bang, jangan kena air dulu"
Senja mengusap tangan Kane yang terluka, laki-laki itu mengangguk lucu, membuat mereka tersenyum, namun miris, ya hanya itu yang Senja pikirkan, bagaimana nanti jika mereka tau jika Mamanya sedang dalam bahaya karena egois, demi Tuhan satu bulan ini adalah hidup yang penuh tekanan untuk Senja, karena cuma Dia yang tau tentang semua hal gila ini.
"Kasih tau orang rumah ya?, gimanapun mereka pasti liat Kane"
"Gak usah Tante, kan fokus mereka sekarang ke Kala masa harus terbagi"
Terbalik, semuanya seakan aneh terlihat, dulu Kane yang mendapatkan semua kasih sayang itu, dan Kala yang menderita, namun saat ini malah Kane yang merasa disia-siakan, tak diperhatikan layaknya apa yang pernah Dia nikmati dulu.
