Hari demi hari berlalu, Kala berubah, ya kenyataannya begitu, semenjak Kane mengatakan bahwa dia anak yang bodoh, Kala mendadak mendiamkan Kane juga karena kecewa.
Namun tak satu orangpun yang tau alasan Kala yang mendadak jauh lebih murung itu karena apa.
"Ini aja kamu gak ngerti, ya ampun Kala ini tu gampang banget kamu tinggal masukin rumus yang ini"
Kala menahan hatinya untuk tidak marah, dia memendam ini begitu saja, karena dia tau memberontak pun dia tidak punya tenaga.
"Kan Kala bodoh"
Hanya satu kalimat yang Kala ucapkan namun mampu membuat kane terdiam, tatapan Kala untuknya tak lagi sehangat lalu, merasa ada jarak yang membentang pada dirinya dan adik perempuannya itu, Kane mencoba memperbaiki suasana.
"Kok Adek ngomong gitu?"
"Gak ada, trus yang ini gimana? Kala capek mau istirahat"