"Kalani mendapatkan 3 jaitan di pelipisnya, badannya ringkih, jadi tolong perhatikan langkahnya, karena tubuhnya yang kurus mempermudah dia untuk mengalami luka robek karena otot yang ada tidak bisa mengcover anggota tubuhnya." Ucap dokter Uza.
Hana mengangguk dan mengucapkan terima kasih, Elang mencoba menenangkannya begitupun dengan Hans yang baru saja sampai dengan Senja dan Bintang.
"Ma gimana Kala Ma?"
"Dijait Pa pelipisnya"
"Ya Allah cucuku"
Hana tak akan memberi tahu tentang perlakuan Tasya kepada Kala tadi, karena dipastikan Hans akan marah, Senja membaca maksud gelengan kepala penuh permohonan dari Hana dan dia mengerti maksudnya.
"Besok itu kita beliin dia kursi yang bisa jalan itu loh Ma, biar kalau di suruh duduk dia gak kabur, ya paling gak kalau kaburpun kan dia bisa tetap di dalam mainan itu" ucap Hans sembari melihat Kala di balik pintu ruang IGD itu.
"Iya Pa, nanti kita lihat"
"Tapi kan besok kita pulang, sekarang aja Ma"