London.
Ayumi memperhatikan gerak gerik Bumi, semenjak pulang dia tak terlihat baik-baik saja, wajah merah, mata bengkak menandakan jika dia tadi menangis.
Dia mau tidak peduli, tapi rasa sakit hatinya membuat semua keadaan jauh lebih buruk, jujur dia merasa menjadi wanita paling buruk.
"Apa yang kamu dapet?, penyesalan?" Ucap Ayumi sarkas.
"Aku lagi gak mau berantem Yum"
"Aku gak ajak kamu berantem"
Bumi mendudukan pantatnya di sofa ruang tamu. Ayumi mengikuti Bumi, dia melihat dengan jelas air mata yang masih tersisa di bola mata suaminya itu.
"Aku mau nanya, kenapa kamu gak pernah mau terima Mba Tasya"
"Yum, please gak usah mulai"
"Aku denger voice note dari Mba Tasya buat kamu"
Antensi Bumi berubah, bukan dia tidak suka, hanya saja dia bahkan bingung harus menjelaskan apa kepada Ayumi.
"Dia orang baik kan?, apa yang terjadi sama kamu dan dia?" Ucap Ayumi sedikit meninggikan suaranya.
"Aku gak tau Yum" ucap Bumi frustasi.
"Mustahil kamu gak tau"