"Udah siap Sya?"
Tiga hari berlalu, dengan banyak pertimbangan pihak rumah sakit akhirnya mengizinkan Tasya pulang, Senja langsung membeli tiket untuk pergi keesokan harinya, dan disini mereka sekarang, di ruang check in pesawat bandara Heathrow.
Tasya meremas tangannya, dia terlalu gugup dan banyak berpikir, padahal dia hanya akan meninggalkan lukanya saja tidak yang lain.
"Sebelum kita ke Bukittinggi, lo di rumah gue dulu seminggu, bisa?"
"Gue di hotel aja Sen"
"Sya...
"Gue gak mau lagi di cap ganjen sama suami orang"
"Gue gak bakalan cap lo ganjen, please gak bakal ada yang ngurus lo kalau lo send...
"Gue sendirian atau gue bakalan kabur dari lo...
"Oke fine, lo asli keras kepala"
Wanita hamil itu tertawa lalu memeluk Senja dengan erat, dan Senja melupakan kemarahannya, menyelamatkan Tasya lebih penting dari segalanya, membiarkan dia dengan apa yang dirinya inginkan bukan hal yang buruk.