Tasya POV.
Aku mulai mencoba untuk baik-baik saja, kala memaksa diriku berdamai dengan rasa cintaku, jujur sampai saat ini perasaanku tak berubah, aku hanya menyerah dengan apa yang seharusnya tak pernah ku kejar.
Karena satu-satunya cara yang bisa ku lakukan adalah berhenti.
Aku tak punya kenangan indah, selain taman dan permainan waktu itu, aku menikmatinya sampai aku lupa caranya menangis karena terlalu menikmati tawa, tapi ketakutanku terbukti, itu hanya kamuflase semata.
Sekarang diriku hanya dipenuhi tangis, setelah rasa sakit di tubuhku semakin membesar, rasa sakit lain mulai terbuka lebar.
Tak seorangpun memimpikan kisah yang seperti ini, menikah untukku adalah ibadah, tapi bagaimana ibadahku dirusak?, Aku tak lagi bisa melanjutkannya bukan?.