"Sya ntar lo jatoh hey"
Bumi menggeleng kala melihat wanita yang sedang dia ajak jalan-jalan ini berlari kian kemari, dia sepertinya menyukai taman ini, raut wajah bahagianya tak bisa berbohong, Tasya sangat menikmatinya.
"Mi lo tau kenapa pion catur itu rame?"
"Kenapa?"
"Ya kalau sendiri ya kesepion"
"Yaak"
Bumi mengejar Tasya lagi untuk menjitak kepalanya, belum selesai kesalnya dengan tebak-tebakan "kenapa zombie nyerangnya rame-rame?, Dan jawabannya kalau sendirian ya zomblo" sekarang malah di tambah lagi dengan pion catur yang konyol itu.
Tapi Bumi tertawa sampai matanya menghilang karena meladeni kekonyolan Tasya hari ini. Untuknya semua ini sedikit berbeda, proses ini lebih tepatnya, semua hal yang Tasya berikan malam ini lebih baik dari yang pernah dia rasakan selama ini.
"Ketangkep"
Lelaki itu memeluk Tasya erat dan mengigit bahunya gemas, dan wanita itu tertawa keras dia kegelian dengan setiap sentuhan yang Bumi lakukan pada tubuhnya.
"Geli Mi"
"Gak ada ampun"