Bumi POV.
Hay maaf Aku muncul lagi, jemariku bergerak bebas mengetik sebuah alur yang bahkan sudah Ku persiapkan sedari lama.
Aku mau cerita tentang hampir 2 tahun yang buruk milikku, Aku kehilangan banyak hal, termasuk kehilangan cinta sejati Ku.
Memang tak semua hal Ku berikan, termasuk perasaanku, tapi bukan berarti Tuhan membiarkanku dengan rasa sombongku.
Pernikahannya dengan laki-laki lain adalah hal terburuk dari yang paling buruk yang pernah Aku rasakan, Aku tak pernah sehancur itu rasanya.
Senyumannya mengembang, saat semua ucapan selamat itu menggema di telinga Mereka, bisa bertaruh jika hari itu hari paling bahagia miliknya.
Semenjak hari itu, semua kenyataan hidupku berjalan lambat, kehancuran membalutku berbulan-bulan, Aku merokok, minum-minuman keras, sampai Aku sempat berpikir untuk mengakhiri nyawaku sendiri.