Gaun putih tulang dengan banyaknya aksen warna senada yang membuat look dari gaun itu terlihat sangat mahal, Tasya mematut dirinya di cermin, gaun yang tertutup namun tak sedikitpun menghilangkan kesan elegan dari sipemakai, bisa dipastikan kalau nanti siapapun yang melihatnya akan tertegun.
Wanita 39 tahun itu tersenyum puas, tubuhnya sangat sesuai dengan jahitan baju ini, walaupun Dia tak meminta Mereka menjahitkan untuknya secara pribadi, tak masalah, toh tetap terlihat mahal di tubuhnya saat Dia memakaikannya.
"Gila, Gue gak pernah sebahagia ini, ternyata ini ya namanya pernikahan, dua belah pihaknya seneng"
Barulang kali Dia memuji dirinya sendiri, demi Tuhan rasanya sangat bahagia, semua lukanya menguar begitu saja seiring banyaknya kebahagiaan yang Romi berikan kepadanya.
"Suka gak Sya?" Uti mengelus bahu Tasya lembut.
"Suka Buk, bagus banget"
"Jangan panggil Ibu lagi, panggil Mama aja, kan sebulan lagi mau jadi mantu"