Rinai kecil menemani pagi ini, tubuh lemah itu mulai berespon normal, Bumi terbangun dengan tangannya yang masih dengan sangat erat menggenggam tangan Ayumi, ya yang perlu diingat Dia masih menggenggam Ayumi.
Terkejut?, Pasti. Secepat mungkin Bumi melepaskan genggamannya yang membuat Ayumi terbangun dan juga merasakan terkejut.
"Yum"
"Mas udah bangun?"
"Aku di rumah kan Yum?"
"Iya"
"Kamu kok di sini?"
"Mba Tasya telepon Aku, suruh Aku ke sini"
"Kenapa bisa?"
"Makanya berhenti sebut nama Aku Mas, Aku capek terlibat sama Kamu"
Bumi tercekat, Dia bingung tentang maksud Ayumi, Dia tak sadar dengan semua hal yang terjadi beberapa saat yang lalu itu, apa Dia menyakiti Tasya atau tidak, entahlah Dia juga bingung akan itu semua.
"Tasya mana?"
"Di luar Mas"
"Kenapa di luar?"
Ayumi menghembuskan nafasnya, kenapa Bumi masih sempatnya menanyakan semua hal bodoh itu, di mana hanya Dia alasan satu-satunya kenapa Tasya pergi malam itu.