Melihat kembali bukan sesuatu yang membahagiakan untuk Bintang, satu minggu bisa kembali bebas melihat semua ciptaan Tuhan tak lagi mampu membuatnya merasa sempurna.
Entahlah, walaupun dokter belum memperbolehkannya menangis, mata itu selalu saja melakukannya, apa ini karena pemiliknya juga merasakan hal yang pilu seperti ini?.
Entahlah, kadang penglihatannya mendadak bisa melihat sosok sang Mama, Dia yakin itu hanya halusinasinya, tapi terkadang semuanya terasa amat nyata untuknya.
"Bin, Lo mau susu coklat?"
"Mau"
Yasha, gadis yang kehidupannya kembali normal itu berjalan dengan ke arahnya dengan senyuman, ya keluarga Bintang mencabut semua hukuman terhadap Ayah Yasha, namun gadis itu malah tetap ingin menjadi pembantu untuk Bintang, Dia bahkan tak pernah peduli dengan Bintang yang selalu protes, karena menurutnya Dia sudah melakukan hal yang benar.
"Lo jadi kuliah di mana dan jurusan apa Yash?"
"Yang pasti bukan ke dokteran"
"Kenapa?"