"Pasien mengalami alergi protein yang cukup kronis, untuk sementara Kami sudah memberikan obat dan suntikan pereda rasa nyeri, untuk ke depannya tolong diperhatikan jenis makanan apa yang pasien konsumsi, karena pasien tidak bisa mengkonsumsi protein yang langsung seperti yang familiarnya ayam dan telur" jelas sang dokter yang bername-tag Sumi itu.
"Baik dokter, terima kasih"
"Saya tinggal dulu"
"Baik"
Bumi melihat Tasya yang bahkan sudah dengan senyum ramahnya di dalam sana, ingin rasanya Bumi mencubit pipi gemas itu untuk menunjukan rasa protesnya terhadap Tasya kali ini, tapi Dia menahannya.
"Mas, udah enakan"
Persis seperti anak remaja, Tasya membolak balikan badannya, tak lagi merasakan sakit di sekujur tubuhnya, panasnya juga sudah turun.
"Mas marah" ucap Bumi yang langsung membuat Tasya terdiam membeku.
"Kenapa Kamu gak bilang kalau ada alergi?, kalau Kamu Mas suapin terus bisa-bisa Kamu step Sya"
"Iya Mas"
"Sini peluk"
"Gak mau"
"Kenapa gak mau?"
"Mas galak"