Biasanya Bumi yang akan salah tingkah jika dipanggil dengan panggilan yang intim, tapi hari ini, hanya karena kata "dalem Sayang" saja Dia sudah sukses klepek-klepek.
Pipi dan telinganya memerah, Bumi menyukai rona malu itu, sesekali Dia mencubit pipi tirus Tasya, dan selalu mendapat tepukan dari wanita itu.
"Apaan sih"
"Loh kok malu-malu gitu bojoku"
"Mas" sentak Tasya.
"Dalem Sayang"
"Kamu bisa diem gak?"
"Ya mbok mungkin Kamu butuh bantuan Aku gitu loh"
"Mas udah ah"
"Ya ya, lucu banget sih Kamu kalau salting gini, jadi gemes Aku"
"Diem"
Tangan yang bergandengan ini menjadi saksi, betapa indahnya sebuah makna dari memulai, dulu mereka hanya melanjutkan, bahkan yang tak pernah mereka inginkan, dan sekarang Bumi hanya berdo'a jangan ada kata selesai dalam kisah mereka.
"Kamu mau jajan apa?"
"Udah kenyang kayaknya deh"
"Maksud Aku, tas, sepatu, atau baju?"
"Gak mau apa-apa Aku Mas, Aku masih punya semua"
"Kita beli cincin nikah baru?"
"Buat?"