Maret, bulan yang masih menyimpan kesenduan melalui rintiknya, entah kapan mereka akan berhenti membasahi Bumi, udara dinginnya pun sudah sangat menusuk ke tulang, membuat dua insan di dalam selimut ini saling memeluk untuk memberikan kehangatan.
Salah satu dari mereka sudah menyala, terbangun karena merasakan sesak luar biasa, bukan sakit, hanya saja sedihnya yang bertumpu membuat tak satupun masa lalu bisa hilang dalam ingatannya.
Tasya mulai menyelam dengan cerita yang lampau, apa Ayumi menikmati setiap sentuhan hangat ini, apa Ayumi suka dengan belaian lembut yang selalu Bumi berikan, apa Ayumi terkesima dengan suara lembut seorang Bumi, apa Ayumi merindukan pelukan Bumi saat hatinya mulai merasa sedih?.
Pertanyaan konyol itu mulai merusak semua momen yang harusnya indah ini, Tasya marah, sangat marah, kenapa Ia hanya merasakan semuanya, saat orang lain sudah lebih dulu menikmatinya.