Sebenarnya apa sih yang membuat Tasya semarah itu dengan kursi roda?, jawabannya simple, Dia hanya takut terlihat lemah dan takut semua kebohongan tentang penyakitnya akan terbongkar, memakai kursi roda akan menguatkan presepsi siapapun untuk berpikiran jika Tasya tengah sakit parah, padahal tidak satupun dari mereka yang berpikiran seperti itu, hanya isi kepala Tasya saja yang ramai.
Bunyi deru mobil memenuhi indera pendengarannya, ya Bumi baru saja pergi ke kantor, Dia melihat itu dari kamarnya.
Dia tak menutup mata dengan kilat amarah dari suaminya itu, tapi sekali lagi Tasya adalah Tasya, Dia dengan keras kepalanya.
"Ma"
Suara lembut itu seakan menyadarkannya, senyuman tipis Tasya berikan kepada anak sulungnya, Kane sudah semakin remaja, sebentar lagi Dia akan naik kelas 3 dan berumur 17 tahun, ah banyak sekali kisah yang sudah Tasya perjuangkan selama ini dalam hidupnya ternyata.
"Iya"
"Pulang sekolah boleh gak Abang ke tempat Kak Bintang?"