Kadang ada banyak hal yang tak bisa dijelaskan, entah itu marah, senang, sedih ataupun kecewa, namun sorot mata adalah yang paling jujur dari semuanya, bagaimana Dia memaparkan pendar dari berbagai macam emosi.
Bumi bukan sekumpulan orang baik, yang akan dengan senang hati peduli dengan masalah orang lain, dulunya.
Tapi setelah bertemu Tasya, Kane dan Kala semuanya mendadak berubah, merasa Dia memiliki dunia baru yang bahkan tak siapapun pernah jamah.
Laki-laki yang sangat mirip dengan Tasya ini contohnya, bak bumerang yang akan menghantamnya keras, sifat mereka sama persis, egonya membumbung tinggi ke angkasa, tak ada yang bisa melukai harga dirinya.
"Kamu mau cerita ke Papa?" Bumi menyeruput bobanya pelan.
"Cerita apaan?"
"Ya apapun, yang Kamu rasain"
"Emang penting?"
"Ya penting Kane?"
"Sepeduli apa Papa sama masalah Aku"