"Kala...
"Hmm?"
"Kalau Mama butuh peluk Kamu mau gak ngasih itu?"
"Hmm, sini"
Aneh, sangat aneh menurutnya, karena bagaimanapun usaha Tasya selama ini mendekatinya, hati Kala tak akan pernah tersentuh, tapi berbeda dengan hari ini, rasanya sang Mama akan semakin jauh darinya dan sedikit demi sedikit memberikannya ketakutan bahkan yang tak bisa dia jelasian rasanya seperti apa.
"Kalau nanti ada adek lagi mau gak Kal?"
"Ma...
"Gak usah lebay gitu kagetnya"
"Permisi Nona Tasya Rafanka yang terhormat, gimana Kala bisa gak lebay kagetnya, Mama ngaconya keterlaluan"
Tasya hanya tertawa, entah kenapa Dia suka gaya marah Kala yang sama dengan sang Mama mertuanya itu.
"Mama serius Kal"
"Ma...
"Seenggaknya Mama bisa ngerasain hamil anak yang Papa Kamu inginkan"
Kala terdiam, pelukan itu semakin erat terasa, semua kegundahan itu bertumpu di kepalanya saat ini, kalimat Tasya cukup membuat Kala tak baik-baik saja.