Setelah berkutat dengan gengsi, akhirnya Tasya meyakinkan dirinya untuk melakukan sesuatu, dan di sini lah dia sekarang, di depan kediaman Senja dan Elang.
"Ada Senja gak Mba?"
"Ada Non Asya, masuk Non, mau minum apa?"
"Biasa aja, makasi sebelumnya Mba"
"Iya"
Di ruang keluarga ada Senja yang sibuk dengan beberapa gambar sampel cat, mungkin Dia akan bekerja sama dengan brand itu.
"Sen"
"Ngapain Lo ke rumah Gue"
Hanya itu respon dari Senja, namun cukup membuat Tasya menciut.
"Itu, apa Gue mau"
"Kalau gak penting Lo bisa balik"
"Iss, iya udah Gue minta maaf, Gue tau Gue salah"
"Itu penting, ya udah sini duduk"
"Lo lagi ngapain?"
"Milih sampel, ini warnanya bagus gak Sya?"
"Kurang"
Begitulah mereka berakhir, kadang aneh, jika tak bisa musuhan tapi kenapa harus sok bisa hidup sendirian.
"Gue gak chat Kala berapa hari ini, Gue udah boleh deket sama Kala belum sih?"