Bukittinggi hujan deras, panas di tubuh Kane juga semakin tinggi, dia sudah menyusui lelaki kecil itu tadi namun tetap tidak ada yang berubah.
Mbok Ipah dan Naya sudah kembali lagi ke rumah sakit, karena tadi memang kondisi Kane baik-baik saja.
"Nas Ma"
Persis dengan apa yang Kala katakan, hatinya meringis sakit, mobil juga sudah dipakai kembali oleh Naya, yang tinggal hanya motor matic milik wanita itu, sementara Tasya tidak bisa mengendarainya.
"Angkat dong Nay, ya Allah"
Ingin rasanya Tasya mengupat sekarang juga, tapi bukan hal itu yang terpenting, dia mencoba terus menghubungi Naya, dan dijawab, ternyata wanita itu baru saja sampai di rumah sakit.
"Nay, balik Nay, Kane panas"
"Maksud kamu Sya?, Jangan panik dulu, oke aku balik pulang"
Tasya tak mau mendengar apapun kepanikan Naya di saluran telepon itu, dia kembali menyibukan dirinya dengan memasukan putingnya ke dalam mulut Kane, namun lelaki kecil itu menolaknya.
"Dek Ma, nau Dek"