"Kenapa kamu malah tidur?" tanya Briella.
Tiba-tiba, Ben menarik Briella hingga ia ikut berbaring di sebelahnya. "Aku ingin tidur denganmu."
Ben memeluk Briella dan menjadikannya sebagai guling. Briella diam saja saat Ben menyandarkan kepalanya di leher Briella.
"Biarkan aku begini, sebentar saja," ujar Ben sambil memejamkan mata.
Briella mengusap-usap tangan Ben dengan lembut. "Apa kamu baik-baik saja?"
"Ya, lumayan. Semalam aku tidak bisa tidur nyenyak. Aku teringat terus pada papa. Aku baru bisa tidur jam empat pagi. Lalu aku langsung bermimpi tentang papa."
Briella jadi kasihan mendengarnya. Ben sangat merindukan ayah sambungnya. Meski Om Jack sudah hadir di hidupnya dan mereka sudah berbaikan. Namun, tetap saja pria yang ia anggap ayah selama ini adalah Liam.
"Aku ingin sekali memeluknya dan mengatakan kalau aku sangat menyayanginya."