Sebelum air matanya menetes di pipi, Nick buru-buru mengeluarkan ponselnya dan menelepon Aris. Hanya Aris-lah satu-satunya yang bisa ia andalkan.
"Halo, Jack?"
"Ya, Aris. Ini aku, Jack."
"Astaga! Sudah lama sekali kita tidak pernah bersua lagi. Dokter Bimo bilang, Tuan Raditya akan mempekerjakan kamu kembali. Apakah itu benar? Aku akan sangat senang sekali jika kita bisa bekerja sama lagi."
Nick terkekeh pelan. "Uhm, ya. Aku akan kembali lagi bekerja dengan Tuan Raditya, tapi aku tidak akan tinggal di sana."
"Oh ya? Ya sudah tidak apa-apa. Yang penting kita bisa bekerja sama lagi. Oh ya, ada apa kamu meneleponku, Jack?"
"Aris, bisakah aku meminta tolong padamu?"
"Tentu saja. Katakan saja."
"Aku minta agar kamu merahasiakan hal ini dari siapa pun. Oke? Aku ingin kamu menembus akses di rumah sakit dan mencari data pasien dengan nama Millicent Jones."
"Oke, tunggu sebentar. Aku akan membuka laptopku sekarang."