"Halo. Aku Edgar."
Seketika mata Briella membelalak mendengar nama pria itu.
Briella ingat nama suami Lisa yang Ben beritahu padanya. Benarkah ini adalah nama Edgar yang sama? Briella harus mencari tahu.
"Ayo silakan duduk," ucap Edgar ramah.
Briella pun mengangguk sambil tersenyum palsu. Matanya terus memperhatikan wajah pria itu.
"Seharusnya kamu menungguku dengan sabar sampai aku menghubungimu," kata Om Jack.
Briella terkekeh. "Iya, Om. Maaf. Aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Om. Kemarin kan Om bilang jam dua siang. Ini sudah lebih dari jam dua, Om."
Pamannya segera mengangkat tangannya untuk melihat jam. "Ah, ya. Kamu benar."
"Ah, Om ini bagaimana sih? Om lupa ya. Om memangnya tidak kangen padaku?"
Om Jack tersenyum tipis sambil menyipitkan matanya. "Tentu saja, aku kangen. Kamu seharusnya bersabar sedikit. Aku masih ada pertemuan dengan Edgar."
Edgar terkekeh. "Kalian ini tampak akrab sekali, seperti ayah dan anak."