Ben berbaring di kasur lamanya sambil memandangi kamarnya yang ia hias sendiri dengan berbagai poster grup band kesukaannya. Dulu ia sangat menyukai musik-musik pop. Namun, setelah kuliah ia jadi lebih suka mendengarkan jazz.
Ibunya mengetuk pintu kamarnya dan kemudian masuk.
"Ben, apa kamu masih pusing?" tanya ibunya sambil duduk di sebelahnya.
"Aku merasa jauh lebih baik," kata Ben sambil duduk di kasurnya.
"Apa kamu mau membeli ponsel yang baru sekarang? Atau kamu mau menunggu sampai badanmu merasa lebih kuat?"
"Aku cukup kuat."
"Kamu serius?" tanya ibunya sambil mengangkat alisnya. "Aku rasa, persoalan tentang cinta telah membuatmu jadi semakin lemah."
"No way, Mom. Aku bukan tipe pria seperti itu."
"Really? Aku melihatmu sangat sedih dan menderita karena kehilangan Briella. Dia pasti sangat berarti bagimu. Kenapa kamu tidak mengatakan perasaanmu yang sejujurnya padanya?"
"Aku sedang berusaha melakukannya, Mom, tapi rasanya sulit sekali," ucap Ben sambil menunduk.
