Hari itu, Briella masuk ke kampus dengan perasaan yang tidak menentu. Ia malas masuk kuliah, tapi mau tak mau ia harus tetap pergi kuliah demi masa depannya. Rasa kesalnya pada Ben yang terjadi kemarin tidak akan membuatnya terus menerus berlarut dalam kesedihan meski rasanya itu agak sulit.
Semalam, ibunya meneleponnya lagi dan memberitahu jika kemarin ini ibunya telah melakukan sidang mediasi yang pertama. Ibunya benar-benar akan bercerai dengan ibunya.
Rasanya sudah cukup semua masalah dan kegelisahan yang terjadi dalam hidup Briella. Ia sudah tidak mau lagi memikirkan tentang Ben, meski rasanya sulit.
Seharusnya, Ben marah padanya dan memintanya untuk mengganti rugi ponselnya yang ia rusakkan kemarin. Tidak ada telepon, tidak ada pesan singkat. Ben tampak menerima perbuatan Briella padanya.