"Hmmm, kamu sendiri juga dulu seorang playboy," timpal Briella.
"Itu kan masa lalu. Yang penting sekarang, aku hanya mencintaimu seorang," ucap Ben penuh keyakinan.
Briella mengulaskan senyum tipis. "Baiklah. Aku percaya padamu. Kalau kamu sampai berbuat sesuatu di belakangku, aku pasti akan mengetahuinya."
Ben mengangguk dan seketika bulu kuduknya merinding. Ia akan selalu ingat jika kakeknya adalah seorang mafia. Nyawa Ben bisa terancam kapan saja.
Hari itu, Ben pulang lebih dulu karena Briella masih ada kelas di sore hari. Rencananya, usai kuliah, Ben akan bertemu lagi dengan Briella nanti malam untuk membahas tentang rencana bulan madu ibunya.
Sampai sekarang, Ben masih tidak berani menggangu ibunya. Biarkan saja ibunya menikmati menjadi sepasang pengantin baru. Setelah sekian lama, ibunya tidak berani maju bergerak. Kini adalah saat yang tepat untuk ibunya mendapatkan kebahagiaan yang selama ini tidak pernah ia dapatkan.