Briella membaringkan tubuhnya di sebelah Ben dengan jantung yang berdetak dengan cepat. Sebuah senyuman melengkuk di bibirnya. Ia tidak menyangka jika ternyata senikmat itu bercinta dengan Ben.
Ia pikir, ia tidak akan pernah mengalaminya karena selama ini Ben selalu menolaknya. Padahal ia sangat menginginkannya. Bercinta adalah salah satu keinginan terbesar Briella selama ini.
Briella merasakan sesuatu yang masih berkedut-kedut di bawah sana. Ia merasa seperti seorang wanita dewasa dan ya, ia memang sudah dewasa.
Ia menoleh pada Ben yang sedang memejamkan matanya sambil menaruh sebelah tangannya di dada. Briella penasaran dan kemudian memiringkan tubuhnya ke arah Ben sambil membelai dadanya yang halus dan bidang.
"Ben, bagaimana dengan perasaanmu?" tanya Briella dengan suara yang lembut mendayu-dayu.