Selama di dalam lift, Briella diam saja sambil meremas tali tasnya seolah khawatir tali itu akan putus. Ben tersenyum sambil meremas tangan Briella.
Setibanya di lantai yang dituju, mereka pun berjalan bergandengan tangan menuju ke kamar yang letaknya paling ujung. Ben menekan kartu itu ke pintu dan seketika lampu berubah hijau.
Setelah masuk ke dalam sana dan menyalakan lampu, Briella pun mendecak kagum.
"Waw. Kamarnya bagus sekali."
Ben tersenyum miring, tentu saja kamar ini sangat bagus karena ini adalah kamar terbaik dan termahal di hotel ini. Ia membiarkan Briella untuk berkeliling dan mengagumi kamar ini.
Mereka sama-sama keluar ke taman belakang untuk melihat kolam renang pribadi. Kolam itu tidak terlalu besar, tapi cukup untuk mereka bersenang-senang di dalam sana.