Sam menautkan alisnya. "Kenapa harus pura-pura? Jadilah dirimu sendiri. Hentikan permainan bodohmu itu, Ben. Kamu harus memulai semuanya dari awal. Sama seperti saat kamu sedang berusaha untuk mendapatkan hati seorang wanita. Kamu akan melakukan apa saja, tapi tidak perlu dengan cara yang kasar supaya dia tidak membencimu."
Ben menyunggingkan senyumnya. "Benarkah?"
"Ya, tentu saja."
"Dia mungkin masih akan membenciku meskipun aku telah bersikap baik padanya." Ben mengedikkan bahunya.
"Tidak mungkin. Setiap wanita akan mudah luluh pada pria yang baik hati. Aku yakin kalau kamu adalah pria yang baik hati, Ben. Kamu adalah sepupuku yang terbaik." Sam menepuk bahu Ben, memberinya semangat.
Bukankah Sam juga membutuhkan semangat darinya? Ben pun tersenyum tulus dan menepuk bahu Sam.
"Kamu juga adalah sepupuku yang terbaik, Sam. Terima kasih ya atas dukunganmu. Oh ya, aku akan menegur Jihan dan menyuruhnya untuk memutuskan pacarnya."