Sebuah ketukan di pintu mengagetkan Jihan.
"Jihan! Ada yang datang!" seru ibunya di balik pintu.
"Iya! Aku segera datang!"
Jihan pun bergegas menyambar tas pinggangnya dan berjalan keluar. Ibunya langsung membelalak.
"Jihan? Jadi, dari tadi kamu di dalam kamar dengan Briella itu untuk dandan?" tanya ibunya.
"Ya, Ma. Bagaimana penampilanku? Apa aku terlihat aneh?" Jihan meringis.
"Tidak, Han. Kamu itu cantik sekali. Mama suka sekali melihatmu mengenakan baju itu. Apa kamu yang memilihnya sendiri?"
"Tidak. Ini pilihan Briella. Aku hanya menurut saja."
"Ah, ya sudah. Ayo cepat turun sana."
Jihan mengangguk. Ia baru berjalan dua langkah ketika ibunya menahan tangannya.
"Siapa pria itu? Apa kamu akan berkencan?" tanya ibunya dengan sorot mata yang tajam.
"Ya, Ma. Aku pikir Mama sudah tahu. Aku kan sudah bilang kemarin kalau aku akan pergi hari ini dengan … temanku."
"Aku pikir kamu akan pergi dengan Briella ato Ben."