Ben teringat pada pesan singkat dari Lisa. Haruskah ia jatuh ke pelukan Lisa lagi? Tak ada yang peduli pada perasaannya saat ini selain Lisa, bukan?
Sejak tadi Lisa mengiriminya pesan singkat hingga membuatnya galau. Ben pikir, ia akan bisa menjauh dari Lisa, tapi ternyata tidak.
Lisa benar. Ia masih merindukan Lisa, meski hanya tubuhnya saja. Briella tidak menginginkannya bukan? Jadi, untuk apa Ben peduli dengan semua ini?
"Aku akan mengantarkanmu pulang," kata Ben dengan wajah datar.
"Oh? Kenapa? Aku pikir kamu akan mengajakku jalan-jalan," ucap Briella sambil menautkan alisnya.
Ben jadi menoleh pada wanita itu. "Aku pikir kamu membenciku dan ingin menjauh dariku. Untuk apa kita pergi jalan-jalan? Kita hanya pacaran pura-pura dan kita cukup terlihat seperti yang berpacaran di kampus saja.
"Ah, sudahlah. Lupakan saja. Aku pikir kita cukup sampai di sini saja. Baru juga jalan dua hari dan tidak ada gunanya. Kamu senang bukan? Kita belum melakukannya selama satu bulan."