Hari itu, Ben kuliah sampai jam setengah sebelas malam. Ia lelah sekali dan ingin segera merebahkan tubuhnya di kasurnya. Tiba-tiba, ia teringat jika ia harus pulang ke rumah ibunya.
Sekarang ini ibunya sudah pulang ke rumah. Ben sudah meminta tolong pada Liam agar menemani ibunya terus. Seandainya ia tidak kuliah, ia pasti akan menemani ibunya.
Dengan senang hati, pria itu membawa pakaiannya dan menginap di rumah ibunya. Ben bersyukur karena Liam tidak pernah mengeluh setiap kali Ben memintanya untuk menemani ibunya.
Lagi pula Liam memiliki banyak waktu. Ia memiliki toko meubel yang cukup sukses. Ia tidak perlu selalu ke toko setiap hari karena ada adiknya yang ikut menjaga toko dan pegawai yang bisa ia andalkan.
Jadi, ia bisa sering-sering berkunjung ke rumah ibunya Ben. Semoga saja setelah ini, ibunya mau menerima Liam sebagai suaminya.