Steve beranjak dari tidurnya. Kepalanya terasa berdenyut. Serasa mau pecah.
Steve cuci muka dengan facial foam. Rasa segar hadir di wajahnya. Lalu mengelap wajahnya. Ia menarik selimutnya sampai sebatas dada. Ucapan Kinara masih bayangi Steve. Hatinya perih, ia mengambil guling dan memeluknya erat.
Namun gulang- guling tak karuan, lalu duduk bersandar di bednya. Mengusap wajahnya kasar.
Dalam hati dirinya harus ikhlas melepas Kinara
"Baiklah, aku akan coba," gumam Steve. Lalu merebahkan diri lagi. Menarik napas panjang. Mengikhlaskan Kinara dalam hidupnya. Ia tak ingin terbelenggu terus masa lalunya. Lelah memikirkan Kinara, akhirnya terlelap dalam mimpinya. Dalam mimpinya ia melihat Anne berada dalam kebun yang luas. Steve terkesiap melihat mimpi itu.
Keringat mengalir di keningnya. Lalu menghapus dengan Tisu. Napasnya tersengal- sengal.
"Anne di mana kau?" gumam Steve sedih.
'Tapi kenapa dia ada di sebuah kebun? dimanakah itu?'